Trend belanja online di Indonesia, kian pesat. Kenyataan ini tidak lepas dari pertumbuhan dan maraknya toko online maupun berbagai jenis bisnis secara online. Bahkan, para pengguna internet mayoritas memilih transaksi secara online ketimbang harus repot berbelanja ke pasar atau mal.

Melihat potensi itu, Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUKM) akan lebih memperkuat pemasaran produk unggulan dari koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang menjadi mitra SMESCO Indonesia melalui jaringan online atau e-commerce.

Direktur Utama LLP-KUKM Emilia Suhaimi, yang baru saja diangkat  mengatakan, jualan dan belanja secara online harus diakui sangat berkembang. Karena itu, SMESCO Indonesia siap memasarkan produk-produk unggulan yang di-display di SMESCO untuk dipasarkan secara online.

“Ya, memang kami juga melihat potensi pasar jualan online yang kian pesat. Makanya, kami tak ingin melewatkan peluang bisnis dari jaringan internet tersebut. Kami akan terus memperkuat pelayanan e-commerce,” ujar Emilia di sela-sela menghadiri Pelatihan Pemasaran Digital IWAPI dengan Facebook di Rumah Desain yang berlokasi di gedung SMESCO Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Trend yang sangat cepat tersebut harus dapat diikuti oleh para pelaku KUMKM dalam memasarkan produknya secara online. Karena itu, kata dia, saat ini SMESCO telah memiliki platform bisnis marketplace yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku KUMKM mendaftar menjadi merchant. “Produk yang telah menjadi member www.smescotrade.com akan kami perluas pasarnya melalui kerja sama yang kami lakukan dengan marketplace lainnya,” ujar Emilia.

Secara kelembagaan, ujar Emilia, Kementerian Koperasi dan UKM juga memiliki badan layanan umum atau lembaga teknis yang bertugas untuk mempromosikan dan memasarkan produk KUMKM dari seluruh Indonesia. Nah, SMESCO Indonesia difasilitasi secara permanen dengan ruang display produk yang terbagi menjadi tiga zona. Yaitu, Galeri Indonesia WOW, Rumah Desain, dan Paviliun Provinsi.

Menurut Emilia, di SMESCO, terdapat sekitar 2.000 pelaku KUMKM dengan 53.000 item produk yang telah menjadi mitra untuk dapat dilayani melalui tiga lingkup bisnis, yaitu penjualan ritel, online (e-commerce), dan pasar ekspor.

Melihat potensi ekonomi digital tersebut, kata Emilia, Kementerian Koperasi dan UKM serta SMESCO Indonesia terus mendukung pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung bisnis pelaku koperasi dan UMKM. “Saya berharap acara pelatihan bagi para pelaku UKM IWAPI yang bekerja sama dengan Facebook ini dapat mendorong tumbuhnya para pelaku KUKM digital di tanah air,” paparnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Ketua Umum IWAPI Nita Yudi menyatakan bahwa road show Digital Marketing Training Iwapi Facebook akan menjadi peran nyata IWAPI  dalam perwujudan pemerataan ekonomi digital sebagai upaya untuk mengejar target ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asia pada 2020.

“Sebarkan virus-virus kewirausahaan pada perempuan Indonesia agar mandiri secara ekonomi. Selama kita bisa kreatif, jangan takut hadapi perdagangan bebas,” ujarnya. (Yan)