Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) selalu dilakukan oleh organisasi tingkat nasional. Demikian Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) pun rutin melakukannya. Pada 2018 ini Rakornas pun kemali digelar dan bertempat di Hotel MG Setos, Jalan Gajah Mada Semarang, Jumat, (11/10).

Pada kesempatan tersebut Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid menegaskan, bahwa  forum tersebut harus memberi masukan terbaiknya untuk penyusunan rencana strategis (renstra) dan program kerja untuk lima tahun mendatang. Dia mengungkapkan hal tersebut karena melihat peran koperasi sebagai lembaga ekonomi belum juga menggembirakan kinerjanya.

Meskipun jumlah koperasi saat ini sudah dibekukan lebih 40 ribu unit, tetapi masih besar juga karena jumlahnya kini masih 152 ribu unit, dengan anggota sebanyak 26 juta lebih. Namun sambung dia koperasi sebagai lembaga ekonomi belumlah berhasil, masih kalah besar dengan yang lain. “Walau tak dipungkiri koperasi kini juga sudah banyak tumbuh dan berkemang,” jelasnya di hadapan peserta rakornas di Hotel MG Setos, Jalan Gajah Mada, Semarang, Jumat, (11/10).

Nurdin juga menyinggung di tahun ini politik yang sudah memasuki masa kampanye, meski Dekopin tidak berpolitik, tetapi tak boleh lepas dari momentum tersebut apalagi tutup mata. Terutama kepada para calon legislatif yang mereka akan pilih nanti, mereka harus paham atau peduli terhadap koperasi. Sebab kata dia, kalau mereka tidak mau perjuangkan koperasi kondisinya akan lebih sulit.

“Kita dukung pada pimpinan bangsa ini yang paham pada UUD 45, khususnya pasal 33 agar diri bangsa bisa perjuangkan dan mewujudkan koperasi yang lebih baik, maju dan berkembang. Demikian untuk presiden juga yang harus peduli pada koperasi. Untuk itu Dekopin, Dekopinwil, Dekopinda harus terus menyuarakan dan berjuang untuk koperasi,” tegasnya lagi.

Nurdin juga menambahkan bahwa tantangan bangsa ini kedepan adalah membangun peradaban. Kata dia, jujur kita masih tertinggal dengan bangsa lain dalam hal infrastruktur yang dimiliki. Sebab, dengan infrastruktur yang cukup ekonomi akan meningkat. Desa-desa akan maju dan moderen. Kemudian Indonesia sebagai negara peradabannya akan tinggi di tingkat internasional dan dunia. “Dekopin harus mendukung pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah karena filosofinya membangun infrastruktur itu berarti membangun peradaban. Berarti juga membangun lapangan kerja,” ujarnya lagi.

Sayangnya kata Nurdin, meskipun koperasi jumlahnya cukup besar dan sangat menyerap banyak tenaga kerja, perhatian pemerintah terhadap koperasi kepeduliannya masih kurang. Sehingga pada rakernas kali ini yang menghadirkan Dekopinwil-dekopinwil, Pengawas, Pengurus, Dewan Pakar dan Induk-induk Koperasi harus menyusun resntra Dekopin 2019-2023 dengan cermat dan berwawasan pemangunan koperasi kedepan . 

Sementara itu Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring yang hadir dan membuka rakornas mewakili Menteri Koperasi AAGN Puspayoga yang masih melakukan kunjungan kerja di Bali, mengatakan Dekopin masih konsisten dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Demikian dalam rakornas ini tegas dia, ternyata tidak hanya berpikir satu tahun saja tetapi jauh kedepan telah dilihat Dekopin. Yakni merumuskan tentang renstra untuk lima tahun mendatang.

“Hari ini dan esok sudah ada susunan untuk program kerja Dekopin. Saya juga melihat antara pemerintah dengan Dekopin sudah benar-benar melakukan tugas memina koperasi. Dekopin menjadi patner pemerintah dalam urusan perkoperasian,” ujar Meliadi.

Masih jelas Meliadi sesuai UU tugas Dekopin yang meliputi empat  poin yakni, pertama memperjuangkan dan menyalurkan aspirasi Koperasi. Kedua, meningkatkan kesadaran berkoperasi di kalangan masyarakat. Ketiga melakukan pendidikan perkoperasian bagi anggota dan masyarkat dan keempat mengembangkan kerja sama antar Koperasi dan antara Koperasi dan dengan badan usaha lain, baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu Meliadi juga menyinggung dengan program Kementerian Koperasi yang melakukan program revitalisasi koperasi yang berimbas pada pembekuan koperasi. Koperasi yang mengedepankan kualitas. Jumlah koperasi sedikit tetapi memiliki anggota yang besar. “Kedepan data koperasi harus valid. Saai ini jumlah koperasi lebih dari 152 ribu koperasi yang aktif dan data itu harus ada si daerah-daerah tempat Dekopinwil berada,” ujarnya.

Selanjutnya kata dia, dari jumlah tersebut jangan tanya mau kita apakan tetapi diberdayakan agar dapat menjadi lembaga ekonomi yang dominan di negeri ini. Dia menganalogikan jika satu koperasi mempunyai anggota 10 ribu, itu sudah menjadi captive market koperasi untuk menjalankan bisnisnya.

“Dari jumlah tersebut didata apa saja kebutuhannya dalam satu bulan. Pasti ada beberapa item arang keperluan yang diutuhkan anggota. Dengan demikian koperasi akan berkembang dan bisa menyejahterakan anggota. Dan itu baru anggota, belum antar koperasi dan masyarakat sekitarnya. Jika koperasi esar melakukan hal sama niscaya koperasi akan menguasai ekonomi di negeri ini,” tutup Meliadi