Rapat  Anggota Tahunan (RAT) merupakan indikator koperasi yang sehat. Untuk itu Kementerian Koperasi dan UKM berharap, Koperasi Syariah (Kopsyah) Benteng Mikro Indonesia (BMI) konsisten melaksanakan RAT dengan rutin.

“Saya bangga Kopsyah BMI menggelar RAT. Apalagi di awal tahun, ini indikasi koperasinya sehat. Anggotanya sejahtera,” tutur Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan saat membuka RAT Kopsyah BMI tahun buku 2018 di Spring Club Summarecon, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten (23/1/2019).

Dari catatan buku laporan pertanggungjawaban pengurus lanjuut Rully, terungkap bahwa aset Kopsyah BMI  tumbuh signifikan pada dua tahun terakhir, yaitu dari Rp 320,76 miliar pada 2016 menjadi Rp 441, 29 miliar pada 2017. Selanjutnya naik lagi menjadi Rp 499.309 miliar pada 2018. Untuk itu wajar-wajar saja kalau Kopsyah BMI menarget aset tahun 2019 sebesar Rp 639 miliar.

“Lebih dari itu, Kopsyah BMI juga  mampu menggelar RAT di awal tahun, ini bisa menjadi acuan dan cocok menjadi koperasi percontohan bagi koperasi lainnya, khususnya kelompok koperasi syariah,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Dekopin Teguh Boediyana, yang juga didaulat menyampaikan sambutan dalam pembukaan RAT ini. Teguh mengatakan, Kopsuah BMI memang “luar biasa”, dengan jumlah anggota yang membludak sebanyak 144.545 orang. Sulit dicari sandingannya.

Bukan apa-apa lanjut Teguh lagi, bahwa Kopsyah BMI dalam perjalanannya ternyata tidak semata-mata berbisnis untuk mencari keuntungan semata. Di balik itu Koperasi dikalangan umat Muslim ini, juga peduli lingkungan, peduli kemiskinan dan peduli pengangguran.

Sebagai contoh Teguh menunjuk kegiatan pembangunan rumah untuk orang miskin dan rumah angsuran tanpa DP. Juga ada penyerapam tenaga kerja di sektor pertanian melalui lahan pertanian yang dimiliki Kopsyah. Itu belum termasuk tenaga kerja yang diserap oleh Kopsyah BMI sebagai karyawan sebanyak 686 orang.

“Di luar itu, Kopsyah BMI yang didirikan tahun 2003, juga mampu membangun rumah sakit, membangun masjid dan rumah tahfidz Alquran. Ini semua tugas mulia”. imbuh Teguh, yang juga adalah mantan pejabat di Kementerian Koperasi dan UKM.

Sekadar diketahui, akumulasi penyaluran pembiayaan Kopsyah BMI pada 2018 tercatat sekitar Rp 3,188 triliun, dan dari perputaran usaha ini diraup keuntungan berupa Sisa Hasil Usaha (SHU) sebesar Rp 16,095 miliar.

Kopsyah BMI yang kini beranggo9takan 144.545 orang diurusi 5 orang pengurus, yaitu Kamaruddin Batubara SE (Ketua), Radius Usman SSI, MM (Wakil Ketua), Yayat Hidayatullah ST, MM (Sekretaris I), Agus Suherman SH (Sekretaris II) dan Makrus SE (Bendahara). Pengurus ini sekaligus juga merangkap Direksi. Sementara Pengawas diisi oleh H. Disi Budiharta SH (Ketua), Drs. HM. Machdiar (Anggota) dan Ir Bagus W.D. Wicaksono M.Si (Anggota).

Mereka ini dibantu oleh lima orang manager pusat. Yaitu Mohamad Wahid SE (Manager Pembukuan & Administrasi), Deden S.Ip (Manager Perdanaan & Pembiayaan), Muhamad Anwar Solihin ST (Manager IT & Perlengkapan), Muhamad Suproni SE (Manager Pemberdayaan Anggota) dan Akhmad Jauhari SE (Manager Kepegawaian & Pengembangan Karyawan). (Yan).