Menanggapi harga barang kebutuhan pokok (bapok) yang terkendali selama Ramadan dan Idul Fitri lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memberikan apresiasi dan menyampaikan rasa terima kasih kepada asosiasi dan para pengusaha yang telah aktif berpartisipasi. Tidak hanya itu, apresiasi juga disampaikan bagi asosiasi dan para pengusaha yang terlibat dalam aksi sosial Pasar Murah Ramadan 1438 H.
“Saya sampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada asosiasi-asosiasi dan para pengusaha yang telah membuat ibu-ibu tersenyum dan khusyuk beribadah selama Ramadan dan Lebaran,” ungkap Mendag pada acara pemberian penghargaan kepada para stakeholder, hari ini, Senin (10/7) di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Mendag menyerahkan piagam kepada enam asosiasi dan tiga perusahaan yang turut berpartisipasi menjaga pasokan dan konsisten menerapkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Adapun asosiasi dan perusahaan tersebut yaitu Asosiasi Distributor Daging Indonesia, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia, Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia, Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia, Asosiasi Pedagang Gula Indonesia, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, serta PT. Golden Sinar Sakti, PT. Royal Jaya Sempurna, dan PT. Citra Gemini Mulia.
Selain itu, Mendag juga memberikan piagam kepada 2 asosiasi dan 17 perusahaan yang terlibat dalam aksi sosial Pasar Murah Ramadan. Adapun asosiasi dan perusahaan tersebut yaitu Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Asosiasi Eksportir Timah Indonesia, serta Astra International, Indofood, Wilmar Group, Samora Group, Artha Graha Peduli, KSO, Rosebrand (Sungai Budi Group), Musim Mas, Mayora, Apidmi, PT. Cakung Prima Steel, Rider, PT. Unichem Candi, PT. Eunindo Usaha Mandiri, PT. Tinindo, PT Pupuk Indonesia, dan Asian Agri.
Menurut Mendag, tahun ini pemerintahan Presiden Joko Widodo berhasil mengendalikan harga dan menjaga ketersediaan stok hingga H+3 Lebaran. Pemerintah bahkan berhasil mewujudkan inflasi terendah dalam beberapa bulan terakhir ini. “Prestasi yang dicapai Pemerintah ini tentunya juga atas sinergi yang baik dengan Kementerian Pertanian, Kepolisian RI, Satuan Petugas (Satgas) Pangan, KPPU, Bulog, serta asosiasi/dunia usaha,” tegas Mendag.
Keberhasilan ini, menurut Mendag, juga memberikan kebahagiaan yang tidak tergantikan. “Saya merasa sangat senang saat menerima ucapan terima kasih dari banyak pihak serta cerita dari masyarakat bahwa saat Ramadan dan Lebaran 2017 mereka mampu membeli bapok, bahkan masih bisa menabung untuk siap-siap anak masuk sekolah,” tuturnya.
Mendag juga mengapresiasi keikhlasan pengusaha dengan memotong margin keuntungan secara signifikan. Menurut Mendag, hal ini tidak akan merugikan pengusaha. Sebaliknya, untuk dapat terus maju dan menang dalam persaingan bisnis, kuncinya adalah kualitas dan jasa.
“Bisnis pangan adalah bisnis masa depan yang menjanjikan. Dengan kualitas dan pengembangan jasa yang baik, pengusaha dapat terus berinvestasi sekaligus membuka lapangan pekerjaan, serta mengendalikan harga. Untuk itu, Mendag berharap agar sinergi dengan dunia usaha dapat terus dilakukan, sehingga nantinya tidak lagi terjadi fluktuasi harga. (Yan)
Recent Comments