Kementerian Koperasi dan UKM bersinergi dan berkolaborasi dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia. Kerja sama tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahamanan (MoU) antara Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring dan Rektor IPB Arif Satria. Selain itu  dilakukan pula lauching Cooperative and Social Business Initiative (Cosbi) FEM IPB, di Jakarta, Rabu (20/3).

Menurut Meliadi apa yang dilakukannya kini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan beberapa waktu lalu. “IPB selain meneliti juga ingin menerapkan hasil penelitiannya, sehingga menjadi sempurna bila hasil penelitian bisa diterapkan di tengah masyarakat,” ungkap Meliadi dalam pidato sambutannya.

Meliadi menambahkan, pihaknya bersama IPB akan mengembangkan Technopreneur dan Socialpreneur di lingkungan KUMKM. Imbuh Meliadi, membangun technopreneur dan socialpreneur itu lebih tepat melalui koperasi. Sebab kata dia, bagi koperasi prinsipnya memberi keuntungan bersama dan perekonomian masyarakat sekitar ikut terangkat.

“Saat ini dibutuhkan untuk terus membangun pengusaha yang humanis yang turut berkontribusi terhadap kehidupan sesama. Dengan begitu, kita bisa berkembang bersama,” tandasnya lagi.

Lanjut Meliadi, terbentuknya lembaga bernama Cosbi yang memiliki tugas melakukan pengkajian koperasi ini, pembahasannya antara pihaknya dengan IPB memang sudah lama. Menurutnya banyak hal yang bisa dikerjasamakan dengan IPB. Seperti dengan Deputi Kelembagaan, bisa bersama-sama mengembangkan penyuluhan lapangan koperasi di seluruh Indonesia.

Dengan Deputi Pembiayaan pun jelas dia juga banyak program yang bisa dijalankan bersama. Demikian dengan Deputi Restrukturisasi Usaha, dalam hal mengembangkan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang saat ini jumlahnya sudah mencapai 61 PLUT di seluruh Indonesia. Kemudian dengan Deputi Pengembangan SDM kerja sama dalam hal program pelatihan-pelatihan seperti kewirausahaan dan vocational.

“Yang jelas semua bidang tersebut bisa kita jalankan bersama ke depan. Seluruh hasil penelitian IPB akan kita terapkan untuk pengembangan KUMKM,” tegas Meliadi.

Terhadap adanya MoU Meliadi juga yakin langsung bisa dijalankan. Dia mencontohkan yang terkait technopark milik IPB dengan koperasi terkait pemberdayaan para petani di Indonesia, agar produksi sektor pertanian bisa meningkat. Termasuk bagaimana strategi pemasarannya. “IPB merupakan think tank bagi kemajuan sektor pertanian di Indonesia,” ungkapnya lagi.

Pada kesempatan tersebut Sesmenkop dan UKM tidak sendirian tetapi disertai Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati, Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM ,Abdul Kadir Damanik dan Deputi Bidang Pengembangan SDM, Rulli Nuryanto.

Semua yang dipaparkan Meliadi Sembiring pun ditanggapi Rektor IPB Arif Satria, bahwa kerja sama antara pihaknya dengan Kemenkop dan UKM ini menjadi energi positif terhadap pemberdayaan KUMKM di Indonesia. MoU ini kata Arif meliputi pendidikan, penelitian hingga pengabdian masyarakat, khususnya dalam hal pemberdayaan koperasi dan UMKM di Indonesia.

“IPB memiliki visi ke depan yang ingin menjadikan lembaga ini sebagai universitas technopreneur dan socialpreneur. Kami optimis dengan kerja sama ini akan bisa menurunkan kesenjangan antara kemajuan teknologi dengan kemampuan petani yang masih rendah melalui transformasi teknologi kepada petani,” pungkasnya.