Bukan “isapan jempol” kalau dikatakan, bahwa bisnis ritel, alias toko swalayan milik koperasi paling perkasa di tanah air, boleh jadi adalah “Kopkun Swalayan”. Swalayan ini adalah milik Koperasi Kampus Universitas Sudirman (Kopkun), di kota Purwokerto, Jawa Tengah, dan letaknya berada di Jalan HR Boenyamin, persis di depan kampus Universitas Soedirman (Unsoed).
Tapi meskipun Kopkun berasal dari kata Unsoed, bukan berarti Kopkun milik kampus Unsoed. Itu dulu ketika masih berkalaborasi dengan Kopma (Koperasi Mahasiswa). Sekarang, Kopkun adalah milik masyarakat, siapa sajapun boleh jadi anggota, mulai dari sopir, pelaku UKM, pekerja swasta, PNS, Dosen dan para penguaha sah-sah saja menjadi anggota Kompun.
Lantas, apa alasannya dikatakan swalayan koperasi paling perkasa. Setidaknya, itu bisa dilihat dari penampilan gedung pertokoannya, yang memang tampak mentreng dan berada di jalan strategis. Kecuali itu, etalase tempat dimana barang-barang dipajang juga tampak sangat luas mencapai 1.200 m persegi. Boleh jadi tidak ada lagi swalayan koperasi yang mampu menandingi luasnya pertokoan ini.
Masih kurang lagi, boleh ditambah dengan capaian omsetnya yang rata-rata mampu menjual barang Rp 60 juta per hari. Hitung saja, kalau satu tahun bisa mencapai Rp 21,9
miliar, seperti yang terjadi pada tahun buku 2017. Untungnya, berkat omset sebesar itu, sekaligus juga ikut mendongkrak aset Kopkun menjadi sebesar Rp 25 miliar.
Kopkun adalah memang sebuah koperasi yang lebih menitikberatkan usahanya dibidang pengelolaan bisnis ritel, dibanding unit usaha lainnya. Maka itu, dalam pertumbuhannya sekarang ini Kopnun telah memiliki tiga unit outlet swalayan dengan jumlah karyawan sebanyak 43 orang.
Dalam percakapan dengan Ketua Kopkun Herliana HC, ia mengaku sejak pembentukan awal, Kopkun memang didesain untuk berbisnis bidang ritel. Hal itu dimaksudkan untuk membuka mata masyarakat, bahwa koperasi bukan hanya “Simpan Pinjam”, tapi juga boleh dikatakan identik dengan toko swalayan.
“Kecuali itu, pendirian koperasi ini sekaligus juga untuk berpraktek langsung di lapangan bagi para alumni Kopma Unsoed di kala itu,” kata Herliana kepada Pipnews.co.id, saat datang bertandang ke kantor Kopkun di Purwokerto (29-30/2018).
Herliana mengatakan, Koperasi Konsumen Kopkun atau lebih dikenal dengan nama “Kopkun”, merupakan koperasi yang bergerak dibidang konsumen, atau ritel. Kopkun berdiri pada 18 Oktober 2006, yang awalnya berupa Koperasi Kampus Unsoed.
Pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-7 tahun 2014 disahkan rencana strategis Kopkun 2015-20125. Salah satu amanatnya adalah menegmbangkan Kopkun ke seluruh wilayah Kabupaten Banyumas. Agar tidak terjadi hambatan sosial psikologis maka pada RAT ke-8 tahun 2015 secara resmi berubah nama Koperasi Konsumen Kopkun.
“Artinya, itulah namanya, tidak ada lagi sinonimnya, misalnya pakai embel-embel Unsoed dibelakangnya,” timpal Direktur Kopkun Institute, Firdaus Putra Aditama, yang saat itu mendapingi Herliana.
Rencana Strategis.
Menurut Herliana, perubahan orientasi dan nama tersebut juga diikuti dengan visi baru, yakni: Menjadi koperasi konsumen terbesar di Banyumas pada tahun 2025 yang mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sosial dan budaya anggota dan masyarakat demi tercapainya demokrasi ekonomi Indonesia.
Kemudian disusul dengan misi baru sebagai berikut:
- Mengembangkan praktik hidup yang berlandaskan pada kejujuran, solidaritas, kolektifitas dan kesederhanaan.
2. Melahirkan insan koperasi yang mampu mengembangkan gagasan dan praktik koperasi.
3. Menyelenggarakan sarana pemenuhan kebutuhan anggota dan masyarakat yang edukatif dan bernilai manfaat nyata.
Saat ini Kopkun, selain memiliki swalayan di tiga tempat juga memiliki dua unit simpan pinjam. Berikut rinciannya, Kopkun Swalayan 1 (Jl. HR Boenyamin Bancar Kembang/Purwokerto Utara), Kopkun Swalayan 2 Jl Suparno Karangwangkal/Purwokerta Utara), Kopkun Swalayan 3 di Jalan Rasamala Raya Teluk/Purwokerto Selatan), Kopkun Simpan Pinjam 1 (Jl. Suparno Karangwangkal/Purwokerto Utara) dan Kopkun Simpan Pinjam 2 (Jl. Rasamala Raya Teluk/Purwokerto Selatan).
Di luar unit usaha tersebut, Kopkun juga punya unit pelayalanan dibidang peningkatan SDM, yang disebut Kopkun Institute. Lembaga yang kini dipimpin Firdaus Putra Aditama selaku Direktur Kopkun bergerak dibidang kajian, pelatihan dan pemberdayaan sosial.
Kopkun yang saat ini memiliki anggota sebanyak 1342 orang, diurusi tiga orang personil pengurus dan tiga orang personil pengawas. Berikut komposisinya
Recent Comments