Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga telah melantik Prof Rully Indrawan sebagai Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, menggantikan posisi Meliadi Sembiring yang sudah memasuki masa pensiun. Acara pelantikan dilaksanakan di Gedung Auditorium Kemenkop dan UKM, Jakarta, Selasa (30/4).

Selain melantik Prof Rully Indrawan, Kemenkop dan UKM juga melantik Luhur Pradjarto sebagai Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM, menggantikan posisi Prof Rully Indrawan yang naik menjadi Sesmenkop dan UKM.

Prof Rully usai pelantikan nenyebutkan bahwa posisi barunya tersebut merupakan tantangan dan kepercayaan besar yang harus dijawab. “Saya pikir, langkah Kemenkop dan UKM sudah on the track, terutama dalam pelaksanaan program Reformasi Total Koperasi,” tegasnya.

Untuk itu Rully menekankan, pentingnya penyajian informasi program kementerian agar bisa diterima publik secara lebih masif lagi. “Program Reformasi Total Koperasi merupakan momentum untuk mengembalikan koperasi dan UKM di seluruh Indonesia pada jalur sebenarnya,” imbuh Rully.

Masih dijelaskan Rully, pihaknya bersama unsur Gerakan Koperasi di Indonesia sudah memiliki modal dasar yang kuat, berupa database koperasi untuk pengembangan koperasi. “Tujuannya, agar daya saing koperasi dan UKM yang menjadi anggota koperasi, terus meningkat,” tandas Rully.

Karenanya Sesmenkop dan UKMrof akan meningkatkan sinergitas dengan pemerintah daerah dalam pengembangan KUMKM di Indonesia. Terkait Rakornas KUMKM 2019 ini, menurutnya akan memperkuat sinergi antara pusat dan daerah, lebih efektif lagi. Pasalnya kata Rully, mereka juga butuh dukungan kebijakan, terutama menyangkut pembiayaan, perijinan, hingga jaringan pemasaran.

Prof Rully pun optimis bahwa kedepan pelaku koperasi dan UMKM di Indonesia menjadi bagian penting dalam perekonomian nasional, dan koperasi menjadi sokoguru ekonomi bangsa.

Sementara itu Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM, Luhur Pradjarto menambahkan, dirinya akan konsisten menggulirkan program Reformasi Total Koperasi yang akan ditambah dengan target-target yang jelas dalam hal rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi. “Dalam Rakornas 2019 ini kita akan mencari titik temu antara pusat dan dari. Bisa bottom up atau top down,” ujar Luhur.

Luhur pun bertekad akan terus mendorong koperasi untuk konsisten melakukan pendidikan bagi pelaku usaha koperasi. Sehingga, koperasi akan memiliki SDM yang handal, profesional, dan mumpuni. “Pendidikan anggota koperasi juga harus menjadi prioritas. Usaha koperasinya akan kita genjot, hingga memperkuat komunitas yang ada di masyarakat sehingga berdampak pada jaringan pemasaran koperasi,” pungkas Luhur.