Tanpa bermaksud memberi pujian berlebihan, namun patut dicatat bahwa era kebangkitan Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren), sudah berada di depan mata. Setidaknya, itulah catatan yang patut diutarakan dari pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Inkopontren 2017/2018, di Graha Bima Sakti, Pancoran, Jakarta (22-23/11) 2018.

Bukan apa-apa, era kebangkitan ini ditandai dengan telah ditandatanganimya tiga berkas nota kesepahaman, atau Memorandun of Understanding (MoU), antara Inkopontren di satu pihak dengan tiga mintra kerjanya sekaligus. Dalam hal ini Perum Bulog, PT Transmart dan PT Beeffood.

“Apabila nanti MoU ini sudah ditindaklanjuti dengan implementasi di lapangan, itu artinya Inkopontren sudah punya kegiatan untuk dikerjakan sehari-harinya. Dan ini akan menjadi tonggak sejarah era bangkitnya kembali Inkopontren, seperti tempo dulu yang pernah berjaya” tutur Ketua Umum Inkopontren Moh Sukri, di sela penandatangan MoU.

Hadir dalam acara ini Ketua Harian Dekopin DR Agung Sudjatmoko MM dan sejumlah Induk-induk Koperasi dan Koperasi Sekunder Nasional. Di sana juga tampak Deputi Bidang Kelembagaan Kemenkop dan UKM Prof Rully Indrawan, yang sekaligus didaulat membuka RAT.

Sukri mengatakan, kerjasama dengan Bulog adalah dalam konteks untuk menjaga kestabilan harga beras dan gula di pasaran apabila misalnya terjadi gejolak harga. Dalam hal ini Bulog akan memasok beras, gula dan termasuk minyak goreng  ke toko-toko atau warung-milik Kopontren di manapun berada.

Jadi dalam konteks ini tentunya terjadi kalaborasi yang saling menguntungkan, baik untuk Bulog maupun untuk Kopontren selaku penyalur komoditi Bulog. Sedangkan  Inkopontren dalam hal ini bertindak sebagai koordinator, sekaligus sebagai pemegang mandat,” imbuh Sukri lagi.

Kerjasama serupa juga terjadi dengan PT Transmart, yang merupakan sebuah pebisnis ritel kelas nasional. Di sini Transmart akan memasok beragam macam barang ke toko/warung milik Kopontren dengan tujuan saling menguntungkan. Bahkan Transmart, juga akan mendesain warung-warung Kopontren menjadi bisnis ritel mosdern selevel Alfamart, atau Indomaret.

Sedangkan kerjasama dengan PT Beeffood, Inkopontren beserta jaringannya Puskontren dan Primer Kopontren,  diarahkan untuk berbisnis penggemukan ternak sapi potong, untuk kemudian dijual ke PT Beeffood. Dalam hal ini PT Beeffood, juga siap membantu pengadaan bibit ternak sapi potong untuk digemukkan oleh Puskopontren maupun Kopontren.

Sementara itu, dalam sambutannya Deputi Kelembagaan Kemenkop dan UKM Rully mengatakan, bahwa inilah saatnya Inkopontren tampil kembali mewarnai percaturan perkoperasian di tanah air. Ia berharap Inkopontren akan dapat melaksanakan RAT setiap tahunnya, setelah sebelumnya sempat vakum untuk beberapa tahun lamanya tidak RAT.

Perlu disampaikan lanjut Rully, bahwa sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 19/Per/M.KUKM/IX Pasal 7 tentang Penyelenggaraan RAT, bahwa RATdiadakan satu kali satu tahun dan khusus untuk Induk-induk Koperaasi dilaksanakan paling lambat dalam jangka waktu 6 bulan setelah tutup buku.

Masih oleh Rully dikatakan, RAT merupakan salah satu parameter bahwa koperasi masih aktif serta merupakan agenda penting yang menjadi kewajiban Pengurus untuk menyelenggarakannya secara tertib sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang strategis dan konstruktif bagi perkembangan koperasi di masa ayang akan datang.

Rully berharap RAT Inkopontren dapat berjalan dengan baik dan berkualitas diikuti dengan peran aktif seluruh peserta sehingga keputusan-keputusan yang dihasilkan benar-benar bermanfaat bagi perkembangan koperasi.

“RAT yang baik dan berkualitas akan menghasilkan keputusan dan rekomendasi yang baik dan berkualitas pula, dan itu merupakan dasar pijakan bagi pengelola koperasi dalam mengelola organisasi dan usaha menuju koperasi yang berkualitas,” kata Rully, yang juga Wakil Ketua Umum Dekopin dan Guru Besar Univewrsits Pasundan, Bandung.

Sekadar diketahui, Inkopontren adalah satu diantra koperasi tingkat nasional di Jakarta, yang membawahi 20 Pusat Koperasi Pondok Pesantrean (Puskopontren) di tingkat provinsi dan ribuan unit Primer Koperasi Pondok Pesantrean (Kopontren) di tingkat kabupaten dan kota. Sementara anggota perorangannya, yang terdiri dari para santri diperkirakan ratusan ribu orang jumlahnya.

Namun sayangnya,  dalam perjalanan yang sudah memasuki usia tiga puluhan tahun lamanya, Induk koperasi ini tidak semulus yang diharapkan. Dengan kata lain perjalanannya tertatih-tatih, jatuh bangun, dan nyaris lenyap dari percaturan perkoperasian di tanah air. Untung saja tidak terjadi, menyusul terpilihnya Mohamad Sukri sebagai Ketua Umum Inkopontren yang baru.

Sukri, yang juga adalah Wakil Ketua Umum Dekopin mengatakan, Inkopontren sesungguhnya sempat berjasa dengan memiliki unit usaha pabrik Mie Instan dengan merk “Barokah”. Tapi sayang karena pengelolaannya tidak profesional, akhirnya bangkrut dan tutup buku.  Buntutnya, Inkopontren tidak mampu melaksanakan RAT beberapa tahun lamanya, sebelum kemudian melaksanakan RALB pada tahun 2017