Kementerian Koperasi dan UKM akan merumuskan regulasi yang ramah bagi dinas-dinas Koperasi dan UKM di daerah, guna mendukung kebijakan pengembangan koperasi dan UKM di Tanah Air. Regulasi itu akan dirumuskan bersama-sama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Koperasi dan UKM Tahun 2019, di Pangkal Pinang, Provinsi Bangka Belitung, pada 2-3 Mei 2019.

Tugas Kementerian Koperasi dan UKM tidak lain yaitu membuat regulasi untuk memudahkan jajarannya di daerah-daerah dalam bekerja. Dengan regulasi itu akan memudahkan, bukan sebaliknya mempersulit.

Demikian di antara uraian yang disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga saat menyampaikan sambutan pembukaan Rakornas, Kementerian Koperasi dan UKM, di Pangkal Pinang,  Kamis, (2/5).

Rakornas tersebut sedikitnya dihadiri para pejabat dan pimpinan daerah, seperti Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman, Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sekretaris Kemenkop dan UKM, Rully Indrawan, Para Pejabat Eselon I, Direktur Utama BLU, Eselon II, dan Staf Khusus Kemenkop dan UKM, serta para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM seluruh Indonesia. “Diharapkan dengan regulasi itu akan memudahkan pelaku koperasi dalam melaksanakan kegiatan berkoperasi. Itu yang saya tekankan kepada teman-teman koperasi,” tandas Puspayoga.

Ia menambahkan, tujuan diadakan Rakornas tidak lain untuk membangun sinergitas yang lebih kuat lagi, antara pemerintah pusat dan daerah, serta kelompok pemangku kepentingan lainnya. Hal ini untuk mempersiapkan landasan yang lebih kokoh dalam upaya pencapaian RPJPN pada tahap akhir, yakni pada masa RPJM 2020-2025, khususnya dalam bidang pembangunan Koperasi dan UMKM.

“Oleh karena itu, kepada Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia berikan masukan kepada kami, karena kementerian ini tidak akan ada apa-apa, tanpa teman-teman di daerah. Kami mohon saran dan masukan untuk kepentingan kita bersama,” imbuhnya lagi.

Dalam gelaran Rakornas kali ini, papar menteri memiliki nilai strategis, karena tahun ini tahun terakhir untuk RPJM masa 2015-2019 dan merupakan tahun terakhir, dari tahap ketiga pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Oleh sebab itu, tema-tema yang diangkat adalah “Sinergi Program dan Kegiatan Pusat dengan Daerah Dalam Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, untuk Bahan Rumusan Perencanaan Strategi Pembangunan KUMKM Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024”.

“Terima kasih teman-teman Dinas Koperasi dan UKM, atas kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM hingga 4 tahun lebih, sehingga program kementerian berjalan dengan baik, terutama mengenai reformasi koperasi guna meningkatkan PDB koperasi. Mudah-mudahan semakin tinggi PDB, tentunya semakin tinggi pula sumbangan ekonomi koperasi terhadap PDB nasional,” pungkasnya.

Adapun Sekretaris Kemenkop dan UKM, Rully Indrawan menambahkan bahwa Rakornas ini merupakan salah satu momentum yang sangat strategis, dalam rangka melakukan akselerasi pertumbuhan dan perkembangan koperasi dan UMKM, untuk lebih berkualitas yang dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Selain itu lanjut Rully, Rakornas juga merupakan salah satu rangkaian dan proses perencanaan melalui pola koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sosialisasi dan monitoring, serta evaluasi. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah rumusan untuk penyusunan Rencana Strategis (renstra) Kemenkop dan UKM tahun 2020-2024. Dengan demikian dapat berperan serta dalam program pemerintah untuk melakukan pemerataan ekonomi dan pengembangan Koperasi dan UKM.

“Oleh karena itu, pelaksanaan Rakornas ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai program dan kebijakan guna memberikan sumbangsih dalam pembangunan koperasi dan UMKM. Sehingga mampu mendukung terwujudnya pemerataan pembangunan perekonomian nasional,” tandas Rully.

Sementara itu Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman, mengaku senang daeranya dipilih sebagai tuan rumah pelaksanaan Rakornas 2019 oleh Kemenkop dan UKM. Maka kesempatan tersebut akan dimanfaatkan dengan baik untuk mempelajari, bagaimana membangun sebuah sinergitas antara pemangku kepentingan di daerah dalam mendukung pengembangan koperasi dan UKM sebagai sumber ekonomi yang potensial.

“Kami ingin koperasi kami lebih maju dan berkembang, karena kami menganggap event ini sangat bermanfaat bagi kami, dan kami ingin belajar lagi dari semuannya yang hadir terutama mereka yang sudah lama berkecimpung di bidang koperasi dan UKM,” ujar Erzaldi.

Masih ungkap Eraldi, bahwa Rakornas akan menjadi momentum bagi mereka untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Babel. Tema Rakornas sendiri sejalan dengan visi dan misi Babel, yaitu mengedepankan peran koperasi dan UKM sebagai pilar utama perekonomian masyarakat, sebagaimana tertuang dalam visi pertama Babel yang mengembangkan potensi ekonomi lokal berbasis agribahari.

Gubernur bertekad, Babel akan terus melakukan sebuah proses transformasi sebagai bagian dari strategi pembangunan daerah, yakni dari sektor pertambangan ke sektor pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan mengajukan rencana pembangunan tiga kawasan ekonomi khusus (KEK) berbasis Pariwisata kepada pemerintah pusat. Rizaldi pun yakin Babel akan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang memiliki tiga KEK sekaligus.

“Babel akan paling banyak KEK pariwisata di dunia. Ada tiga yang lokasinya tidak jauh. Salah satunya di Tanjung Gunung seluas 300 ha, dengan mengandalkan pantai dan pulau-pulau kecil. Babel terdiri dari 1000 lebih pulau, 555 pulau baru dinamai, 50 pulau baru dihuni. Jadi masih ada kesempatan untuk diexplore,” pungkasnya