Pipnews.co.id, Purwokerto – Benarlah kata orang, bahwa tidak semua Koperasi Unit Desa (KUD) di pedesaan pada ambruk dan tinggal papan nama saja karenaterimbas kebijakan reforrmasi. Buktinya KUD Aris di desa Kejawar KecamatanBanyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, justru penampilannya semakin tampakeksis dan mentreng berkat dibukanya unit usaha toko berkelas “swalayan”.
Bukan apa-apa, toko swalayan dengan Merk “KUD Aris” ini memang tampak menonjol untuk ukuran sebuah pedesaan, karena selain letaknya berada di tempat strtegis di sebuah jalan raya, juga pelayanannya cukup sempurna, tak kalah dengan pelayanan swalayan di perkotaan sekalipun. Apalagi omsetnya rata-rata bisa mencapai Rp 60 juta per hari. Luar biasa memang.
Manakala Pipnews.co.id datang bertandang ke sana pekan lalu tampak jelas, bahwa sawalayan ini adalah bisnis andalan KUD Aris. Dan itu diakui oleh Pengurus koperasi ini. “Jika dulu Core Business kita adalah Rice Milling Unit (RMU), Saprodi dan distribusi pupuk, tak demikian lagi sekarang ini. Toko swalayan menjadi andalan,” kata Sekretaris KUD Aris, Norah Diyatmoko.
Sebagai gambaran Norah menunjuk capaian pendapatan kinerja pada tahun buku 2017, bahwa dari sebesar Rp 793, 521 juta pendapatan kotor, lebih separoh diantaranya yaitu Rp 417,436 juta datang dari unit toko swalayan. Sementara sisanya disumbang unit-unit usaha lainya, sebagai berikut.
Unit Pangan (Rp 3,695 juta), RMU (Rp 34,781 juta), Penjualan Barang (Rp 13, 575 juta), Saprpdi (Rp 71, 986 juta), Waserda (Rp 12, 274 juta), Distributor pupuk (Rp 15, 667 juta), Unit Listrik (Rp 2, 663 juta), Unit Angkutan (Rp 1, 315 juta), USP Otonom (Rp 102, 562 juta), USP-BBM (Rp 16 juta), Bunga/Jasa Bank (Rp 4, 316 juta), Jasa Pnjaman NTT (Rp 21, 230 juta), Sewa Kios (Rp 63, 700 juta), dan lain-lain (Rp 12, 025 juta).
“Dengan gambaran seperti disebutkan tadi, maka jelas unitc toko swalayan memang sangat dominan,” kata Norah. Seraya menambahkan, bahwa toko swalayan dikelola secara otonom, dan dipimpin serang General Manager dengan jumlah karyawan sebanyak 49 orang, sudah termasuk diantaranya karyawan yang bertugas di unit usaha lainnya.
Ada memang yang tampak unik dari koperasi yangsatu ini, yakni sang Ketua bernama H Soenaryo As yang sudah berusia 80 tahunmasih tetap dipercaya sebagai pemimpin. Dan itu sudah berlangsung sejak 44tahun lalu, atau sejak KUD ini didirikan sekitar tahun 1974. Entah apaalasannya.
Tapi terlepas dari tidak adanya regenerasi di koperasi ini, khususnya diposisi sang ketua, yang pasti H Soenarya memang bertangan dingin mengelola KUD Aris. Apalagi seabrek prestasi sudah pernah diraih koperasi ini, antara lain sebagai KUD Mandiri dan koperasi berprestasi. “Boleh jadi antara lain itulah salah satu alasannya, ia tetap dipertahankan” aku Norah.
Menurut Norah, menyusul dicabutnya berbagai kebijakan dan kemudahan yang diperoleh KUD paska reformasi tahun 1998, diantaranya pengadaan pangan, Saprodi dan penyaluran pupuk, KUD Aris juga nyaris gulung tikar. Tidak tahu apa yang mau dikerjakan, karena semua bisnis “berbau” pemerintah tidak diperbolehkan lagi.
Untung saja Soenarya dan kawan-kawan tidak mau terlena dan dengan cepat mengambil sikap berbalik arah – beralih dari “bisnis program ala pemerinah” ke bisnis murni pola swasta. “Jika tidak, boleh jadi KUD Aris sudah tinggal papan nama saja,” kata Norah. Seraya menambahkan di sinilah antara lain letak keunggulan dan perjuangan H Soenaryo mempertahankan keberadaan KUD Aris.
Tak banyak yang perlu diceritakan dari perjalanan KUD Aris pada belasan tahun silam. Namun yang pasti pada lima tahun terakhir ini pendapatannya terus meningkat meskipun tidak signifikan. Berikut ini rinciannya. (dalam rupiah)
Tahun Pendapatan Beban Usaha Sisa Hasil Usaha/SHU
2013 698.142.598 610.270.168 87.872.430
2014 655.911.136 557.919.956 97.991.180
2015 724.556.914 621.666.166 102.890.748
2016 764.568.077 658.155.257 106.412.820
2017 793.521.560 681.372.584 112.148.976
KUD Aris yang kini punya aset Rp 10,670 miliar memiliki anggota sebanyak 415 orang yang tersebar di 13 desa, yaitu Sudagaran, Kedunguter, Danaraja, Kejawar, Karangrau, Kedunggede, Pakunden, Kalisube, Dawuhan, Pasinggangan, Binangun, Papringan dan ALB. Meski begitu Norah mengaku, KUD Aris pernah punya anggota hingga 1.171 orang.
KUD Aris diurusi tiga orang personil, yaitu H Soenaryo As (Ketua), Norah Diyatmoko (Sekretaris), dan Sigit Prasetyo (Bendahara). Sementara Pengawas dipegang Darwan S.Pd (Ketua), Muchasir S.Pd (Anggota) dan Bi’is
Recent Comments