Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Selatan pekan lalu, Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga telah datang berkunjung ke komplek pertokoan “Konpontren Mart”, milik Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Darussalam di kota Martapura.

Dalam kesempatan ini Puspayoga telah menawarkan untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menambah permodalan bagi koperasi. Apalagi kata dia, bunganya juga sangat ringan, yang dulu bunganya 22%, kini hanya 9% pertahun.

“Atau pinjaman dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) yang bunganya 4,5 % per tahun. Di luar itu juga segera akan diluncurkan Kredit Ultra Mikro Indonesia (UMI) yang bunganya berkisar 2 % sampai 4 % dengan maksimal pinjaman Rp 10 juta tanpa agunan. Silahkan mengajukan proposal penawaran” tutur Menkop kepada Pengurus Kopontren Darusalam.

Ibarat gayung bersambut, penjelasan Menkop dan UKM itu ditanggapi antusias oleh pengurus. “Ya itu sangat ringan,” ujar M Syarif Bustomi, ketua Koppontren Darussalam saat menyambut rombongan Menkop dan UKM.

Syarif menjelaskan bahwa koperasi yang dipimpinnya dapat hidup dan berkembang karena usahanya menopang seluruh kebutuhan para santri. Ada delapan unit usaha yang dijalankan koperasi. Yaitu, usaha kitab, kantin, waserda, jilbab, fotokopi, seragam, dan parfum.

Lokasi Koppontren itu sangat strategis, yaitu ada di Jalan KH Masyful Anwar 27 yang ramai dilewati kendaraan. Koperasi memiliki delapan kapling toko untuk menampung semua unit usaha kecuali kantin.

Karena tempatnya yang ada di tepi jalan umum, usaha koperasi ini selain untuk kebutuhan santri juga dinikmati masyarakat sekitar. Misalnya, fotokopi, waserda, dan kios parfum.

Koperasi ini prospeknya bagus ke depan karena menunjang kebutuhan santri yang jumlahnya 11ribu orang,” tutur I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM yang mendampingi Puspayoga. Omzet tahun terakhir, 2016 mencapai Rp1,68 miliar, dinilainya sangat baik. Bahkan, kata dia, banyak alumni yang membantu menghidupkan koperasi.(Yan)