Koperasi mempunyai peran strategis dalam mewujudkan pemerataan ekonomi bagi masyarakat. Hal ini sejalan dengan program Presiden Jokowi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk memberikan pemerataan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

Hal tersebut menjadi solusi yang tepat untuk melakukan pemerataan ekonomi dan pendapatan masyarakat melalui koperasi. Pertumbuhan ekonomi yang kini berada di level 5 persen sudah cukup bagus. Hanya saja dari besaran tersebut penyebarannya belum merata. Sehingga ini sebagai tugas koperasi dan UKM yang punya peran strategis dalam pemerataan ekonomi.

Demikian disampaikan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring dalam sambutan pada peringatan Hari Koperasi Daerah (Harkopda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke-71 bertemakan “Penguatan Koperasi Mendukung Pertumbuhan Ekonomi  Daerah,” Minggu (14/10).

Perayaan Harkopda yang dimeriahkan oleh karnaval dan pawai budaya masyarakat Kota Tangsel tersebut dihadiri Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten Dr Tabrani, Plt Kepada Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangsel Drg Dahlia Nada, Ketua Dekopinda Kota Tangsel H Dudung, Kapolres Tangsel serta jajaran camat se-kota Tangsel.

Meliadi Sembiring menjelaskan, Kemenkop dan UKM melakukan tiga langkah strategis sesuai arahan Presiden untuk melakukan reformasi total koperasi dan UKM. Pertama yaitu, reorientasi koperasi yang mengorientasikan pemberdayaan koperasi kepada kualitasnya, bukan lagi pada kuantitas koperasi.

“Sebanyak 40.103 koperasi yang dibubarkan. Kita melakukan pembenahan data base. Sejak dulu koperasi itu sudah tidak aktif. Dari keseluruhan jumlah koperasi sebanyak 212.570 unit koperasi pada tahun 2014, saat ini telah berkurang menjadi 152.714 koperasi,” jelasnya.

Adapun data koperasi yang disampaikan Walikota Tangsel saat ini terdapat 230 koperasi aktif. Imbuh Meliadi, jika Program Serbuk (Satu Koperasi Seribu Anggota UKM) bisa berjalan di Kota Tangsel, maka branding Kota Tangsel sebagai Kota Koperasi tidak diragukan lagi.

“Dari 230 koperasi aktif, kita harus fokus. Lalu dikalikan seribu anggota UKM maka menjadi 230 ribu UKM yang terbina oleh koperasi dan ini bisa mendorong perekonomian masyarakat Tangsel,” tandasnya.

Meliadi menamahkan, pemerintah terus-menerus melakukan pembinaan untuk pengembangan koperasi, sehingga sudah ada koperasi yang omzetnya puluhan triliun, koperasi yang sudah masuk bursa efek, bahkan sekarang sudah ada koperasi yang telah membeli saham Bank BRI Syariah.

“Saat ini memang Koperasi Simpan Pinjam (KSP) terlihat cukup dominan. Ke depan, KSP harus bisa merambah ke sektor riil. Misalnya tadi, satu KSP bisa punya anggota seribu usaha sektor riil. Oleh karena itu, koperasi wajib punya ‘Spin off’ atau punya anak-anak usaha di sektor riil,” ujarnya.

Lebih jauh Meliadi mengatakan, share koperasi terhadap PDB harus ada dan terus meningkat. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM serta BPS (Badan Pusat Statistik) yang telah diolah, pada 2014 kontribusi koperasi terhadap PDB nasional sejumlah 1,71% dan selanjutnya pada 2016 meningkat menjadi 3,99%, dan pada 2017 kontribusi koperasi terhadap PDB nasional sudah meningkat lagi menjadi sebesar 4,48%.

“Kontribusi koperasi sangat nyata. Peranan koperasi dan UKM harus sudah sangat dominan di Kota Tangsel. Koperasi usahanya sangat visiable tapi kurang bankable. Oleh karena itu, Walikota Tangsel sudah tepat dalam mendorong program sertifikasi agar bisa disampaikan ke bank, lalu koperasi dan UKM bisa mengakses dana bergulir dan kredit ultra mikro,” pujinya.

Dia menambahkan tiga aspek, yakni permodalan, skill dan pemasaran menjadi hal utama yang harus dimiliki pelaku usaha. Pelaku usaha di Kota Tangsel memiliki kelebihan dalam aspek pemasaran karena Kota Tangsel jaraknya dekat kemana-mana, baik pusat pemerintahan dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Meliadi Sembiring didampingi Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany memberikan sejumlah penghargaan kepada koperasi jenis KSP dan Pembiayaam Syariah dan pelaku usaha mikro dan kecil. Selain itu, juga menyerahkan sertifikat HAKI kepada tiga pelaku usaha terdiri dari satu pelaku seni tari dan dua desain batik, penghargaan NIK kepada tiga Koperasi.

Program Serbuk

Sementara itu, Airin Rachmi Diany dalam sambutannya menekankan tidak hanya KSP saja yang terlihat menunjukkan kemajuan, namun dia berharap koperasi sektor riil bisa terus berkembang dan maju. Menurutnya program Serbuk atau satu koperasi seribu UKM, seperti yang telah disampaikan Menteri Koperasi dan UKM beberapa waktu lalu, bisa terus didorong oleh seluruh pemangku kepentingan di Kota Tangsel.

Airin menegaskan, kolaborasi dan skill merupakan hal penting dalam mewujudkan koperasi yang berkualitas, bukan lagi menekankan kuantitas. Menurut Airin dari tiga permasalahan utama yang meliputi permodalan, akses keterampilan dan pemasaran itu harus menjadi fokus kita semua. “Kami sebagai fasilitator dan katalisator tentu berharap akses pembiayaan seperti LPDB biasa terus didorong di Tangsel. Kami di Tangsel juga membuat BPR Syariah, targetnya seluruh koperasi dan pelaku usaha Tangsel sudah punya sertifikat sehingga tidak lagi mengalami kendala permodalan,” tandas Airin.

Airin Rachmi menambahkan, jajarannya juga mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli 2 batik khas Kota Tangsel yang diproduksi sendiri oleh pelaku usaha batik Tangsel