Kemudahan dan ketersediaan akses informasi bagi UKM di era digitalisasi saat ini menjadi sangat penting. Oleh karena itu, tepat jika Kementerian Koperasi dan UKM mendorong pendirian pusat informasi UKM Indonesia, atau National SME Information Center yang terintegrasi, dan memuat seluruh informasi maupun layanan yang dibutuhkan bagi UKM.

Pentingnya penyediaan platform pusat informasi bagi UKM tersebut, adalah untuk meningkatkan kemampuan daya saing mereka. Mengingat jumlah UKM sekarang ini cukup mendominasi struktur usaha di Indonesia. Demikian kontribusinya juga besar, yakni 60,4% terhadap PDB Nasional. Namun  kontribusinya dalam ekspor non-migas baru berkisar 14,17%.

Melihat fakta tersebut, logis kalau Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mendorong untuk internasionalisasi UKM, demi tingkatkan nilai ekspor. Disinilah kebijakan internasionalisasi UKM menjadi penting dilakukan, guna memperkuat daya saing UKM Indonesia di pasar global.

Demikian di antara poin penting yang disampaikan Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Victoria Simanungkalit, saat membuka workshop bertema “Strengthening National SME Information Center to Support the ASEAN SME Service Center” yang diselenggarakan Kementerian Koperasi dan UKM bersama GIZ, di Jakarta, Selasa (2/7).

Ia juga berharap, workshop tersebut bisa menjadi langkah awal untuk mendirikan pusat informasi UKM Indonesia (National SME Information Center) yang terintegrasi dan memuat seluruh informasi maupun layanan yang dibutuhkan bagi UKM. “Tak dipungkiri pemenuhan kebutuhan informasi bagi UKM ini amat penting. Jadi sudah selayaknya pemerintah memberikan fasilitas penyediaan pusat informasi untuk memenuhi kebutuhan bisnis UKM dalam era digital saat ini,” tandasnya.

Selain itu imbuh dia, melalui workshop ini para stakeholders yang hadir juga diharapkan dapat melakukan brainstorming untuk mengidentifikasi, dan memetakan jenis-jenis informasi yang dibutuhkan UKM. Adapun keberadaan National SME Information Center nantinya diintegrasikan dengan portal ASEAN SME Service Center, sebagai platform layanan informasi UKM di ASEAN.

Selain pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM, workshop tersebut juga dihadiri oleh Principal Advisor ASEAN SME Project GIZ, Till Ahnert, serta sejumlah perwakilan Kementerian/Lembaga dan institusi lainnya. Seperti BAPPENAS, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian BUMN, SMESCO Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, US-ASEAN Business Council, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO)