Pembangunan fisik pasar tradisonal tidak memberikan jaminan dan kepastian dalam menjaga pasar rakyat tetap bertahan dalam jangka panjang. Untuk itu diperlukan terobosan yang tepat. Dalam hal ini berupa penguatan kelembagaan dan pengembangan SDM pengelola dan pedagang pasar rakyat.

Demikian disampaikan I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, dalam acara program pelaksanaan pendampingan manajemen tata kelola pasar rakyat di Solo, Jawa Tengah, pada 14 – 16 Maret 2018.i “Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong agar pasar rakyat berkembang dan mampu membangkitkan perekonomian bagi para pelakunya,” jelasnya.

Kegiatan yang mengikutkan 40 peserta yang mewakili dinas yang membidangi koperasi dan UMKM serta koperasi pengelola pasar rakyat dan perwakilan pedagang yang mencakup 10 pasar rakyat yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Dalam kegiatan tersebut, Wayan Dipta meminta komitmen dan kesungguhan koperasi pengelola pasar rakyat agar benar-benar mampu melaksanakan tugasnya melalui penerapan tata kelola yang amanah (good governance).

Sekaligus untuk menghilangkan kesan pasar rakyat yang kumuh, becek, tidak menarik mampu diubah menjadi pasar yang penuh pesona, atraktif, serta memberikan tempat yang layak berjualan bagi pedagang dan layak belanja bagi para pembeli. “Dengan demikian, pasar rakyat akan mampu menjadi kebanggaan daerah,” tandas Wayan.

Sebagai komitmen adanya program tersebut, Wayan menambahkan bahwa, instasinya telah memberikan stimulus pembangunan fisik pasar rakyat melalui pola tugas perbantuan.

Dengan demikian dia mengharapkan koperasi pengelola pasar rakyat dengan didukung penuh pedagang di dalamnya mampu mewujudkan pasar rakyat yang benar-benar menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja di tengah maraknya pasar-pasar modern.

“Pendampingan manajemen tata kelola Pasar Rakyat ini secara intensif membedah konten dan aplikasi tata kelola ideal yang seharusnya dilakukan sebagai representasi profesionalisme pengelolaan untuk mewujudkan pasar yang layak usaha dan layak kunjung,” ujarnya.

Wayan menambahkan pendampingan manajemen juga dilengkapi dengan teknik mendesain dan memperkuat branding pasar rakyat sehingga menjadi lebih atraktif dan bahkan dalam jangka panjang mampu menjadi destinasi wisata dan ikon daerah.

Untuk memberikan inspirasi pengelolaan pasar rakyat, juga dilakukan berbagi informasi dan pengalaman sukses yang telah dilakukan oleh KSU Gemah Ripah Yoyakarta dalam mengelola pasar rakyat.

“Para peserta memberikan apresiasi yang mendalam model pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pendampingan manajemen tata kelola pasar rakyat yang dinilai pas dan sangat inspiratif,” ujar Wayan Dipta.

Asisten Deputi (Asdep) Urusan Pemasaran Kementerian Koperqasi & UKM, Herustiasti menambahkan kebijakan pengembangan pasar rakyat terbingkai dalam tiga tahapan.
.
Untuk tahap awal diberikan stimulasi pembangunan fisik melalui pola tugas perbantuan dengan harapan daerah semakin partisipatif. Tahapan kedua dilakukan peningkatan profesionalisme melalui pendampingan manajemen.

Terpenting kata Wayan, berbagai upaya penguatan kelembagaan dan peningaktan kapasitas terus dilakukan sehingga ke depan koperasi pengelola pasar rakyat akan mampu mewujudkan pasar yang bercorak modern dan mandiri