Jakarta – Koperasi kini telah mengalami perubahan pesat dan telah menjadi entitas ekonomi berskala besar, berkembang dengan teknologi maju dan banyak melibatkan kalangan muda. Hal ini perlahan menghapus anggapan masyarakat, bahwa koperasi hanya kelompok ekonomi berskala kecil, dan hidup di pedesaan yang ketinggalan zaman.

Koperasi sudah menjadi lembaga ekonomi yang mampu beradaptasi dengan perubahan. Mampu bersaing dengan entitas usaha lainnya.  Sekarang juga sudah mudah menemukan koperasi dalam pelayanannya berbasis digital.

Demikian di antara pemaparan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan saat memberikan kuliah umum di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti, Jakarta, Rabu (15/5).

Lebih lanjut Prof Rully mencontohkan dua koperasi besar yang pengurusnya hadir dalam kuliah umum tersebut, yakni Ketua Credit Union (CU) Sauan Sibarrung, Tana Toraja Sulawesi Selatan, Fredy Rante Taruk  dan Ketua KSP Sejahtera Bersama, Bogor Iwan Setiawan. “Ini buktinya saya bawa, dua koperasi besar yang berbasis digital, CU Sauan Sibarrung kini sudah memiliki 34 ribu anggota dengan omzet lebih dari Rp 400 miliar. Ketua koperasinya Pak Fredy, juga lulusan doktor di Universitas Triksakti yang penuh dengan sejarah ini,” kata Rully.

Adapun KSP Sejahtera Bersama, yang berkantor pusat di jalan Pajaran Bogor, imbuh Rully memiliki omzet Rp 2,5 triliun dengan jumlah anggota 200 ribu orang dan 104 cabang di berbagai kota. Masih menurut Rully dengan memiliki omzet triliunan itu, sudah setara dengan perusahaan besar. “Jadi saat ini sudah banyak sekali koperasi yang besar-besar,” tandasnya.

Untuk itu Rully menegaskan Kementerian Koperasi dan UKM selaku pemerintah terus berkomitmen melakukan rebranding koperasi agar koperasi semakin dikenal oleh semua kalangan. “Kita juga melakukan rebranding koperasi, dimana isunya disesuaikan dengan kekinian maupun perilaku kehidupan generasi milenial,” tandasnya lagi.

Rully menambahkan, rebranding koperasi menyasar tiga kelompok, yakni kalangan muda, perempuan dan masyarakat. Kepada kalangan anak muda,  dikampanyekan koperasi sebagai wadah yang cocok bagi berkumpulnya orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan, sehingga dapat menjadi co-working place bagi generasi muda millenial dimana terjadi sharing economy diantara anggotanya secara langsung. Bagi perempuan lanjut dia, koperasi mampu menciptakan efisiensi kolektif diantara anggota, sehingga kebutuhan yang sama diantara mereka dapar dipenuhi lebih murah, cepat dan berkualitas.

Sedangkan rebranding kepada masyarakat, yakni koperasi memiliki potensi utnuk menjadi crowd business sehingga adaptasi teknologi informasi dapat menjadi efektif untuk menjangkau pasarnya. Pasar yang dimaksud adalah anggota yang menjadi pelanggan sekaligus pemilik.